Tommy Setiawan - Pengamat MLM dan Penulis buku Dalam artikel saya, "Memaknai Kompetisi Sebagai Sebuah Pusaran Sinergi", telah digambarkan betapa setiap individu akan selalu mengitari "seseorang" / "sesuatu" yang lebih besar dari dirinya. Tiap individu memiliki kecenderungan untuk "menyerap" energi positif dari "pusat orbit" nya masing-masing dalam upaya membangun kualitas dirinya.
Semisal para karyawan yang menyerap pengalaman dari kantornya. Atau para pelajar / mahasiswa / jemaat yang menimba ilmu dari guru / dosen / pembimbing spiritualnya. Atau pengusaha yang mengidentifikasi selera pasar dari segmen konsumen tertentu. Atau sekumpulan profesional yang memupuk kualifikasinya dengan aktif di sebuah komunitas tertentu. Mereka mempunyai "pusat orbit" nya masing-masing.
Pertanyaannya kemudian, bagaimana caranya agar "kualitas" yang dituju itu benar-benar bisa diraih? Dengan kata lain, bagaimana cara membumikan suatu cita-cita agar mudah digapai dan tidak sekedar menjadi impian di awang-awang belaka?
Memang, tidak sedikit orang yang sudah kenyang dengan proses jatuh bangun akhirnya justru kehilangan orientasi dan sekedar pasrah menjalani hidup. Mungkin Anda sudah sangat familiar dengan frasa, "...biarlah aku hidup mengalir seperti air."
Ingat, air selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah. Berprinsip mengalir seperti air akan membuat Anda tanpa sadar mengalami penurunan kualitas diri. Padahal, setiap manusia telah diinisiasi oleh Tuhan semesta alam untuk menjadi pengelola dari bumi dan seisinya. Maknanya, Tuhan menginginkan setiap manusia untuk membangun "kualitas" diri pada level tertentu dan bukannya menjalani hidup dengan sekedarnya saja.
Memang banyak terjadi, seseorang yang berulang-kali gagal mencapai target pribadinya, akhirnya memilih untuk mengubur impiannya. Karena itu, dibutuhkan suatu strategi dalam mewujudkan impian. Bukan dengan cara menurunkan "standar" dari impian Anda, namun dengan cara memecah impian Anda menjadi sejumlah "sasaran antara" yang relatif mudah diraih.
Gagal itu biasa, bahkan untuk kalangan profesional berkualifikasi prima sekalipun. Dalam buku "Re-code Your Change DNA" (karya Rhenald Kasali), seorang CEO dari bank asing terkemuka, Batara Sianturi - yang saat itu ditempatkan di Hungaria, berkisah betapa banyak rekan-rekannya se-"almamater" (dari satu bank swasta asing), yang direkrut oleh perbankan lokal, ternyata justru membuat bank lokal yang dipimpinnya makin terpuruk.
Problemnya, menurut Batara Sianturi, rekan-rekannya tersebut, yang direkrut sebagai top eksekutif bank lokal, diharapkan mampu meng-"upgrade" karyawan bank lokal yang dipimpinnya agar memiliki kualifikasi sekelas bank asing tempatnya berasal. Nampaknya para owner bank lokal tersebut lupa, bahwa ada "gap" kualitas yang lebar antara sang top eksekutif dengan bawahannya, sehingga upaya "upgrading" ternyata membutuhkan proses, waktu dan biaya yang lebih banyak dari yang dibayangkan.
Kisah diatas memberi pelajaran, bahwa harus ada keseimbangan antara kualitas "pusat orbit" (yang menjadi pusat keahlian) dengan kualitas komponen-komponen yang mengitarinya (mereka yang menyerap energi positif maupun ilmu). Bila tidak tercipta SINERGI yang harmoni, hasil yang didapat justru akan jauh dari harapan.
Alam semesta sesungguhnya sudah memberi banyak pelajaran. "Bulan", dengan massa yang relatif kecil, justru "tertangkap" oleh gravitasi planet Bumi dan menjadikan Bumi sebagai pusat orbitnya. Demikian pula ribuan Asteroid di sekitar planet Saturnus. Massa Asteroid yang begitu kecil membuatnya "tertangkap" oleh gravitasi Saturnus dan membentuk Sabuk Saturnus. Memang Bulan dan juga Asteroid, pada hakikatnya juga akan mengitari Matahari (pusat orbit dari tata surya), namun toh tidak secara lansung.
Implementasi dari kisah kosmik di atas, ditambah dengan kenyataan bahwa setiap individu cenderung mengelilingi "sesuatu" yang lebih besar dari dirinya, maka dalam perjalanan Anda untuk menjadi pribadi-pribadi unggulan, yang MUTLAK harus Anda persiapkan adalah:
1. Impian atau cita-cita yang setinggi-tingginya
Tuhan semesta alam ini adalah Sang Maha Kaya. Karena impian adalah juga merupakan doa, janganlah ragu untuk mencanangkan impian setinggi mungkin.
2. Sosok individu sukses yang menjadi profil dari "target" Anda
Penting bagi Anda untuk secara spesifik mempunyai sosok individu sukses yang riil dan sekaligus menjadi profil yang Anda "tuju". Akan memudahkan untuk mengidentifikasi kualifikasi & kualitas apa saja yang harus Anda bangun.
3. Sosok individu sukses tadi adalah "pusat orbit" Anda
Dengan mempunyai sosok "nyata" yang ingin Anda tiru, maka otomatis Anda akan mengerahkan segenap daya upaya untuk MINIMAL menyamai kualitas "pusat orbit" tersebut. Akan memudahkan untuk memfokuskan upaya pembelajaran Anda.
4. Sejumlah sosok individu sebagai "sub-target"
Jangan khawatir bila sosok "pusat orbit" Anda ternyata sedemikian hebatnya. Untuk dapat menyamai kualitasnya, "pecahlah" kualitas beliau menjadi beberapa bidang, kemudian carilah sosok "panutan" untuk tiap-tiap bidang. Proses pembelajaran Anda pun akan berlangsung selangkah demi selangkah.
5. Sejumlah institusi atau komunitas sebagai penunjang "sub-target"
Sangat dianjurkan untuk bergabung dengan institusi atau komunitas tertentu untuk memudahkan mencapai "sub-target" Anda. Bisa dengan bergabung dalam suatu komunitas profesional tertentu. Bisa juga dengan memilih pekerjaan yang dapat membantu untuk memupuk kualitas yang Anda butuhkan. Ingat, pekerjaan Anda bukanlah karir Anda. Kualitas yang Anda tuju JAUH lebih besar dari sekedar pekerjaan Anda saat ini.
Langkah 1-5 di atas sungguhpun nampak sederhana, namun pada hakekatnya akan mendorong kita untuk menjalani proses pembelajaran tiada henti. Menjalani proses-proses tersebut akan membuat hidup Anda menjadi jauh lebih menyenangkan.
Saya pribadi sangat mengidolakan Bp. Mario Teguh, dengan segala kapasitas beliau sebagai CEO, konsultan, pembicara publik, penulis dan "dokter" bisnis. Segenap upaya pembelajaran saya fokuskan untuk MINIMAL dapat menyamai kualitas beliau (sebagai "pusat orbit" saya). Salah satu sub-target saya adalah untuk menjadi penulis handal (diantaranya dengan menjadi penulis pada website ini dan menyusun buku). Saya pun saat ini menjalani profesi yang mampu mendukung proses pembelajaran ini.
Pada akhirnya, toh hidup adalah sebuah PILIHAN. Meskipun begitu, Tuhan semesta alam menginginkan Anda menjadi pengelola atas bumi dan seisinya. Artinya, Tuhan menginginkan Anda semua untuk menjadi individu yang sukses. Seperti kata-kata mutiara dari Bp. Andrie Wongso, "SUKSES adalah hak Anda."
Ditulis oleh Tommy Setiawan, seorang praktisi pemasaran.
Tommy dapat dihubungi melalui blowbytommy@yahoo.com atau melalui 0812 80 56772
COBA
Jumat, 16 Desember 2011
Bulan Pun Tidak Mengitari Matahari Secara Langsung
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
WELCOME IN MY BLOG
musik
Tags
- bunga (1)
- f (1)
- flora dan fauna (10)
- forum (1)
- manusia (1)
- manusia unggulan (20)
- penghijauan (3)
- pribadi unggulan (34)
- TUGAS INTERNET (5)
- tugas KTI (4)
- UTS INTERNET (6)
0 komentar:
Posting Komentar