Masa depan suatu ummat terletak pada sejauh mana ummat tersebut memberikan perhatiannya terhadap generasi muda. Karena generasi mudalah yang nantinya akan melanjutkan tongkat estafet perjuangan. Al-Qur’an telah memberikan banyak penjelasan tentang masalah ini salah satunya Allah berfirman dalam surat An-Nisa’ ayat 9;
Artinya: ”Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah dibelakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur yang benar”.
Dalam ayat ini Allah memberikan peringatan akan senantiasa memperhatikan generasi penerus sebagai pelanjut perjuangan dalam menata kehidupan yang lebih baik dengan mental dan bekal ilmu yang memadai dan proses yang berkesinambungan.
Asrama merupakan bagian yang vital dalam sistem pendidikan pesantren baik pesantren tradisional maupun pesantren moderen. Dari tempat inilah penanaman nilai-nilai spiritual dan pembinaan mental diproses. Untuk itu diperlukan suatu sistem dan mekanisme yang integral di mana ’Ilmu Iman Amal’ dengan ditopang oleh lingkungan yang ’Alamiyah Islamiyah Ilmiyah’ dapat terealisasi seluruh rangkaian proses yang mengarah kepada tercerminnya iklim intelektual Islami di dalam mengokohkan aqidah mahasiswa sebagai generasi penerus pemegang amanah perjuangan.
Allah SWT telah mendidik dan membina rasulnya Muhammad SAW dengan sebaik-baiknya pendidikan dan pembinaan yang disistimasikan dalam proses penurunan wahyu secara gradual (Tadarruj), yang disebut dengan sistematika nuzulnya wahyu. Yang kemudian Rasulullah mendidik dan membina para sahabatnya. Dari pola tersebut lahirlah generasi-generasi yang tawhidi yang tangguh dan tangkas dalam segala aspek kehidupan. Ini dapat dilihat tegaknya peradaban Islam pertama di Madinah Al Munawarah sebuah kota yang tercerahkan dengan cahaya Allah.
Salah satu hal yang esensi dalam proses tegaknya peradaban Islam tersebut adalah adanya tradisi keilmuan tafaqqu fid din yang kuat serta penghayatan dan pengamalan yang berkesinambungan, sehingga terdapat sebuah arus budaya Islami, pemikiran Islami, prilaku Islami yang teratur dalam membentuk karakter pribadi-pribadi unggulan dalam kontek sebagai seorang individu maupun anggota masyarakat.
Untuk itu, lingkungan asrama (Darul Jihad) sebagai bagian dari usaha untuk mewujutkan visi dan misinya tersebut diperlukan suatu paradigma baru di dalam usaha dan upayanya untuk pengintegrasian ilmu, iman dan amal, antara ilmu fardu ’ain dan fardu kifayah. Itu semua dengan harapan terwujudnya kembali peradaban Islam berasaskan tauhid yang tertuang di dalam tata laksana keasramaan kepengasuhan ini.
VisiMembangun Asrama Mahasiswa Dar al Jihad sebagai asrama berperadaban dan bermartabat dalam menyongsong Peradaban Islam Gemilang.
Misi
- Melahirkan generasi tauhid sebagai pengemban amanah perjuangan menegakkan Peradaban Islam.
- Menjadikan asrama Dar al Jihad sebagai markas pendidikan, pembinaan dan pengkaderan serta pengadaban bagi calon-calon genarasi tauhid.
- Mengintegrasikan ilmu, iman dan amal di dalam seluruh rangkaian proses berasrama.
- Mewujudkan dan mengkondisikan asrama yang senantiasa bernuansa Alamiyah, Islamiyah dan Ilmiyah.
Paradigma Pengkaderan dan Pembinaan
Paradigma atau manhaj yang dimaksud di sini adalah jalan yang ditempuh atau panduan untuk berjalan atau melangkah. Di dalam paradigma (manhaj) ini tercakup hal-hal yang berkaitan dengan seperangkat konsep, rumusan tata laksana dan juga perangkat nilai yang digunakan sebagai pedoman di dalam melakukan langkah-langkah pengkaderan dan pembinaan keasramaan di dalam mewujudkan visi dan misi di atas. Untuk itu, di dalam proses pengkaderan dan pembinaan ini paradigma atau manhajnya adalah Manhaj Islami dengan pendekatan integral sistem.
Paradigma atau Manhaj Islami ini lebih jelasnya adalah sekumpulan konsep, rumusan tata laksana dan perangkat nilai yang dijadikan sebagai panduan bagi orang-orang Islam dalam berpikir dan bertindak agar sesuai dengan nilai-nilai Islam. Dengan demikian seluruh rangkaian proses pengkaderan dan pembinaan di asrama berlandaskan rumusan atau tata laksana yang telah ditetapkan di dalam ajaran-ajaran Islam. Sehingga di dalam penetapan program atau kegiatan keasramaan tidak terlepas dari paradigma ini. Hal ini juga memudahkan untuk dievaluasi, baik secara berjenjang maupun secara keseluruhan dari berbagai dimensi dan aspek yang meliputinya.
Paradigma ini akan direalisasikan dengan pendekatan integral sistem, dengan artian seluruh dimensi dan aspek, baik material maupun nonmaterial secara keseluruhan diselaraskan dengan tujuan utama yang terdeskripsikan di dalam visi dan misi asrama. Pendekatan ini lebih menitik beratkan kepada peniadaan dikotomi/dualisme di dalam seluruh bagian, baik pada tataran pola kepemimpinan sampai pada level manajemen.
Prinsip Pengkaderan dan Pembinaan
Berdasarkan paradigma di atas, pola pembinaan asrama mengacu kepada pola dasar sistematika nuzulnya wahyu yang diurai dalam tiga garis besar antara lain yaitu Ta’lim, Ta’dib dan Tazkiyah.
Struktur Kepengasuhan Asrama
Pembina | Ust. H. Drs. Miftahuddin, M.Si |
Ust. Abdul Khalik, Lc M.H.I | |
Penanggung Jawab | Ust. Endang Abdurrahman, S.Ag |
Ka. pengasuhan | Ust. Ahmad Furqan Muntashir, S.Sos.I |
Sekretaris Asrama | Sayyidina Hamzah (IV) |
Koordinasi Bahasa | Muhammad Syafi'i (IV |
Anggota | Afri Santoso (IV) |
Rofiqi Suhram (IV) | |
Koordinator Kerumahtangaan | Bukhari Muslim (IV) |
Anggota | Taufiq Husnul hajar (IV) |
koordinator Kedisiplinan Shalat | Syarif (VI) |
Anggota | Abdullah (IV) |
Koordinator Keamanan | Andrian Fadli (IV) |
Job Diskripsi Kepengasuhan 1. Penagggung jawab
- Bertanggung jawab terhadap seluruh proses dan kegiatan asrama
- Membuat laporan kegiatan asrama tiap akhir semester dan akhir tahun serta melaporkan kepada ketua STAIL dan PPH (Kepala kampus).
- Mengontrol seluruh kegiatan asrama bersama Ka. kepengasuhan tiap akhir bulan.
- Memberikan pengarahan-pengarahan yang terkait dengan keasramaan.
- Bertanggung jawab kepada ketua STAIL.
2. Ka. Kepengasuhan
- Mengkoordinir seluruh kegiatan keasramaan dan kepengasuhan pada tiap-tiap bagian.
- Membuat laporan seluruh kegiatan asrama tiap dua minggu sekali, akhir bulan dan membantu PK III dalam membuat laporan semesteran dan tahunan.
- Bertanggung jawab secara penuh akan berjalannya kegiatan keasramaan dan kepengasuhan.
- Dalam melaksanakan tugasnya akan dibantu oleh seorang staf atau asisten.
- Mengontrol perizinan serta memberikan izin kepada mahasiswa.
- Bertanggung jawab kepada PK III STAIL
- Melakukan pencatatan setiap hasil rapat serta pengarsipan terhadap keluar dan masuknya surat.
- Bersama Ka. kepengasuhan mengontrol jalannya pengabsenan kegiatan.
- Merekap data-data kegiatan asrama per dua minggu pada akhir semester
- Bersama Ka. kepengasuhan dan PK III membuat laporan akhir semester dan akhir tahun
- Bertanggung jawab kepada Ka kepengasuhan
- Mengkoordinir serta mengontrol jalannya kegiatan Bahasa di asrama
- Membentuk tim sukses bahasa di asrama
- Membuat jadwal kegiatan bahasa
- Melakukan evaluasi terhadap seluruh kegiatan bahasa asrama
- Bertanggung jawab kepada Ka kepengasuhan
- Mengkoordinir serta mengontrol seluruh sarana dan prasarana asrama
- Menginventarisir seluruh sarana yang ada, maupun yang belum ada
- Membuat laporan terhadap sarana-sarana yang telah rusak
- Bertanggung jawab terhadap Ka. kepengasuhan
- Mengkordinir serta mengontrol keamanan asrama dan kampus
- Membuat jadwal rutin keamanan dengan melibatkan mahasiswa
- Melakukan kerja sama dengan unit keamanan pondok, SMP dan SMU
- Melakukan evaluasi serta membuat laporan kegiatan keamanan
- Bertanggung jawab kepada Ka. kepengasuhan
- Mengkordinir serta mengontrol seluruh kebersihan asrama
- Melakukan kontrol terhadap mahasiswa yang sakit
- Menyediakan obat-obatan untuk penyakit ringan
- Melakukan kerjasama dengan bagian kebersihan pondok
- Membuat laporan kegiatan kebersihan asrama
- Bertanggung jawab kepada Ka. kepengasuhan
- Mengkoordinir serta mengontrol kedisiplinan sholat
- Melakukan pencatatan terhadap mahasiswa yang tidak berjamaah
- Membuat buku absen keluar di setiap rumah
- Membuat laporan akan tingkat kedisiplinan sholat
- Bertanggung jawab kepada Ka kepengasuhan
- Menyelenggarakan kegiatan mahasiswa untuk meningkatkan kesadaran dan kualitas sholat.
Pola Pengkaderan Mahasiswa
Pola pengkaderan yang ingin dikembangkan pada mahasiswa STAIL tentunya merujuk pada manhaj Hidayatullah yaitu sistematika nuzulnya wahyu. Sebagai gambaran dibawah ini akan diuraikan sekilas tentang pola tersebut di atas:
1. Penanaman nilai-nilai sistematilka wahyu
a. Proses Ta’limMahasiswa diarahkan untuk mengenal Allah dan merasakan kelemahan dan mengakui Allah dengan membaca firmanNya dan ciptaanNya sehingga merasakan kekuasaan Allah dan keagunganNya dan menimbulkan pengakuan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Dalam proses ini mahasiswa diberikan materi-materi aqidah serta pemahaman terhadap ayat-ayat kauliyah dan kauniyah, baik diruang kuliyah maupun diluar kuliyah.
b. Proses TazkiyahProses penyucian diri dari penyakit jiwa yang menghalangi tertanamnya wahyu dalam diri mahasiswa. Pada proses ini ditanamkan pengertia mengikis penyakit jiwa: Thogo’, Riya’ dan egois dan lain sebaginya.
c. Proses Ta’dibPada proses ini mahasiswa diharapkan dalam kondisi siap baik mental maupun rohani untuk menerima bukti dari zikir dan fikir serta keterampilan hidup. Mereka diantarkan untuk menyenangi dan bersemangat untuk mengarungi lautan ilmu yang maha luas.
2. Proses Pembinaan dengan Siastematika Nuzulnya Wahyu
1. Pembinaan Darajah UlaPada darajah ula ini mahasiswa dikenalkan dengan berbagai hal yang berkaitan dengan pengajaran dan transformasi nilai dan kekaderan yang terumuskan di dalam kegiatan-kegiatan atau program-program akedemik dan non akademik, baik di asrama maupun di kelas. Target utama yang ingin dicapai dalam darajah ini adalah kesadaran diri akan hakikat manusia sebagai hamba dan khalifah Allah Swt. di muka bumi ini. Salah satu indikatornya adalah tekun beribadah, tilawah al Qur’an dan amalan-amalan yang disunnahkan dan lain-lain.
2. Pembinaan Darajah WusthaPada derajah wustha ini, sebagai kelanjutan dari tingkat sebelumnya, lebih menekankan kepada aspek pembinaan dan pembentukan dengan lebih difokuskan kepada penanaman nilai dan adab. Mahasiswa pada tingkat ini telah mampu menampilkan jati dirinya yang sesungguhnya sebagai hamba dan khalifah-Nya. Karakter yang menonjol pada dirinya adalah lahirnya rasa tanggung jawab pada dan orang lain. Sehingga, sikap dan perilakunya selaras dengan pemahamannya. Dalam hal ini kegiatan lebih diarahkan dan dilakukan di luar kelas, seperti pemberian amanah untuk bertugas di departemen yang telah ditentukan dan lain-lain dengan didukung dengan materi-materi yang bersifat pengetahuan dan wawasan, baik di kelas maupun di asrama sebagai self kontrol (penyeimbang).
3. Pembinaan Darajah’ ’UlyaMahasiswa pada tingkat ini telah merepresentasikan dirinya sebagai hamba dan khalifah-Nya secara utuh yang telah nampak dalam kepribadian dan prinsip-prinsipnya di dalam melaksanakan seluruh tugas-tugas yang telah diamanahkan. Pada level ini mental spiritual Mahasiswa telah siap pakai dan siap ditugaskan di manapun juga.
4. Bentuk Kegiatan
- Majelis Ta’lim Terstruktur
- Haalaqah ta’lim (Training)
- Khuruj/mabit di masjid-masjid
- Safari Dakwah
- Super Camp, dll.
5. Kajian Diniah Islamiah
- Tafsir
- Hadits
- Fiqih
- Akhlak
- Aqidah
- Tartil
- Tarjamah
- Tahfidz
6. Akhlak Islami
- Adab-adab hidup Islami
- Do’a/Dzikir
- Ibadah-ibadah Sunnah
- Keterampilan kerumahtanggan di asrama
7. Pengembangan Bakat dan Minat
- Olah raga
- Kesenian
- Jurnalistik
- Bahasa Arab dan Inggris
- Majallah Dinding
- Kelompok diskusi
- Muhadharoh Askariya
8. Bentuk Kegiatan Asrama Harian dan Mingguan
A. Program rutin (harian)
- Wirid Pagi
- Wirid Malam
- Majlis Ta’lim
- Shalat berjama’ah
- Khitobah B. Arab dan Inggris
2. Program rutin (mingguan)
- Tausiyah pagi
- Haloqoh Tahsin
- Riyadhoh
- Latihan Pidato
- Latihan Baca Kitab
- Shalat Lail
3. Program semesteran
- Mabit
- Training SNW
- Training Mengurusi Janazah
- Porseni
4. Program Tahunan
- Wisata Rohani (super camp)
- Haflah Lughah
- Rapat kerja asrama
5. Program Unggulan pada tahun ini adalah mahasiswa mampu :
- Optimalisasi Program Harian dan Mingguan
- Penugasan Khutbah Jum’at dan ceramah
- Program Bahasa Surabaya dan Panceng
- Program Pengkaderan Surabaya dan Panceng
0 comments: